24 Mei 2009

Asap Kiriman Jambi dan Sumut

Warga Diimbau Gunakan Masker

Pekanbaru, Kabut asap yang kembali terlihat dalam beberapa hari terakhir di Pekanbaru, membuat warga harus mewaspadai penyakit seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Menurut Yusi, staf humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Rabu(20/5), kabut asap yang mulai terlihat memenuhi udara Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir, belum terlalu dirasakan dampaknya.
Warga yang melapor karena penyakit ISPA juga belum ada. Tetapi, bila dalam sepekan ke depan asap belum juga hilang dari udara Pekanbaru, diyakini akan ada warga yang memeriksakan kesehatannya dengan keluhan ISPA.
Kewaspadaan Masyarakat terhadap perubahan kabut asap ini, diantaranya warga diimbau untuk selalu menggunakan masker penutup hidung bila beraktivitas diluar ruangan agar tidak terjangkit ISPA.

Meningkatnya jumlah titik api seiring dengan panasnya cuaca belakangan ini mengakibatkan kota pekanbaru mulai terlihat terselimuti kabut asap pada jam-jam tertentu. Akibatnya selain kesehatan warga juga mengganggu jadwal penerbangan di bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Provinsi Riau, Fadriza Labay mengatakan kabut asap yang terjadi di Riau beberapa hari ini, merupakan asap kiriman dari Provinsi Jambi dan Sumatera Utara. "Memang beberapa titik api ditemukan di daerah Riau, namun sudah dilakukan pemadaman oleh tim kita, dan berhasil dipadamkan," ujar Fadrizal yang di temui di Hotel Jatra Jalan Sudirman Pekanbaru, Rabu(20/5).

Titik api yang dimaksud diantaranya ada di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dua titik, Bengkalis satu titik, Siak SriIndrapura tiga titik, Kampar dua titik, dan Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dua titik, total 10 titik, dan sampai saat ini sudah dipadamkan.
Asap yang tersisa itu mungkin kiriman dari provinsi tetangga seperti Jambi dam Sumut, sebab secara keseluruhan titik api di sumatera ada 23 titik," ujar Fadrizal.
Kendati demikian, pihaknya akan terus mengawasi perkembangan titik api untuk beberapa hari kedepan. Karena potensi terjadi kebakaran hutan dan lahan di Riau tetap ada di bebarapa titik rawan kebakaran.

Gubernur Riau HM Rusli Zainal, kembali mengingatkan masyarakat Riau untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. "Saya minta seluruh masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan di kebunnya, sehingga tidak menimbulkan bahaya dan kerugian masyarakat itu sendiri," ujarnya.
"Kepada satuan-satuan kerja yang memang bertanggung jawab dengan kondisi itu, diharapkan secara keseluruhan melakukan pemantauan dan koordinasi, untuk melakukan antisipasi dan pengawasan terhadap kebakaran hutan," tambah Rusli. Diakui setiap tahun Riau mengalami bencana kebakaran, dan kondisi ini cukup sulit, karena ini merupakan peristiwa alam yang bisa terjadi dimana saja.

disadur dari Tribun (21 Mei 2009)

Related Posts by Categories



0 komentar:

/baca /bisik /bom /clinguk2 /diem
/duer /grogi /hehe /hihi /hiks
/hm /hore /jedug /kembik2 /kesel
/koprol /kringet /lari /lempar /licik

Posting Komentar

Komentar Pembaca